Tantangan Universitas : Teknologi AFC3 Yamaha telah mengubah akustik auditorium

Teknologi Yamaha AFC3 telah mengubah akustik auditorium di Nanyang Technological University Singapura. Kunjungan Caroline Moss

Universitas Teknologi Nanyang (NTU) menggambarkan Auditorium Nanyang, yang terletak di jantung kampusnya, sebagai kebanggaan dan kebahagiaan. Venue seluas 12.123 meter persegi ini mampu menampung 1.729 orang, 1.193 di stall dan 534 di circle. Meskipun auditorium lebih cocok untuk aplikasi yang berhubungan dengan pidato, namun kurang optimal untuk pertunjukan akustik. Kualitas suara juga dirasakan tidak merata di seluruh auditorium.

Universitas mengidentifikasi tiga area utama untuk disempurnakan. Para penampil harus dapat mendengar satu sama lain di seluruh area panggung, sementara itu diperlukan peningkatan penyebaran suara dari panggung ke penonton. Yang terakhir adalah, pengalaman akustik dan aural yang merata untuk seluruh penonton.

Yamaha Music (Asia) mengusulkan teknologi AFC3 Active Field Control, sebuah sistem pengkondisian akustik yang dirancang untuk menyesuaikan dan meningkatkan karakteristik akustik arsitektur di berbagai fasilitas seperti tempat pertunjukan, rumah ibadah, teater dan ruang konser dengan menggunakan peralatan elektroakustik, sekaligus menjaga karakteristik suara alami dari sebuah ruangan. Sistem ini menggunakan teknik regeneratif modular hibrid yang berinteraksi dengan sifat akustik sebuah venue. AFC3 terdiri dari infrastruktur jaringan Dante tersendiri yang memiliki koneksi redundant, satu atau lebih unit DSP, satu atau lebih power amplifier multichannel ditambah sejumlah loudspeaker dan mikrofon. Setelah dipasang, perubahan gema dapat dilakukan hanya dengan menekan satu tombol, sehingga lingkungan pertunjukan dapat disesuaikan secara instan sambil memberikan hasil suara yang konsisten kepada pemain dan penonton. Beberapa contoh dimana AFC3 dapat digunakan secara efektif adalah untuk konser klasik di hall besar tanpa sistem penguatan suara, untuk mengakomodasi organ di gereja kecil atau untuk meningkatkan respons penonton di stadion.

AFC diperkenalkan pada tahun 1985, dan AFC3 mewakili generasi ketiganya sejak tahun 2012. Sistem NTU – dengan 168 ch amplifier Dante – merupakan jumlah channel terbanyak ketiga untuk AFC3 setelah instalasi 211 channel di Tokyo International Forum, dan instalasi 182 channel - di Warsawa, Polandia. Ini juga merupakan yang terbesar hingga saat ini di Asia Tenggara, walaupun Yamaha Music (Asia) telah memasang tiga sistem AFC sebelumnya di Singapura.

‘Karena teknologi telah mengalami kemajuan dari AFC1, 2 dan 3, terjadi banyak peningkatan,’ klaim Lawrence Tan, asisten general manager, Yamaha Music (Asia). ‘Sistem nya sangat stabil. Saat gaung ditangkap oleh mikrofon, hal terebut akan menyebabkan terjadi feedback, sehingga sistem yang stabil sangatlah penting. Kami tidak perlu menggunakan banyak mikrofon dengan sistem kami.’

Bersama dengan sistem hybrid AFC3, Yamaha juga mengusulkan acoustic shell tower Wenger Forte di bagian samping dan belakang panggung untuk membantu difusi akustik. Sistem tata suara di auditorium ialah sistem line array Nexo Geo D yang dipasang pada tahun 2010 dan masih beroperasi dengan baik, sehingga Yamaha – yang mendistribusikan Nexo di Singapura - menawarkan layanan penyetelan ulang sistem tersebut dalam lingkungan akustik baru. Ini merupakan yang pertama kalinya Yamaha AFC diimplementasikan bersama dengan loudspeaker Nexo.

Proyek ini merupakan tender, dan Pave System memenangkan kontrak untuk keseluruhan integrasi, termasuk pasokan dan pemasangan. “Kami bekerja sama dengan Pave, membimbing tim untuk sistem AFC dan bagaimana menerapkannya,” lanjut Joseph Foo dari Yamaha Music (Asia), yang bekerja sama dengan Pave serta engineer Yamaha dari Jepang dan konsultan akustik Alpha Acoustics untuk mengimplementasikan desain audio.

Pada tahap pertama proyek ini, material akustik digunakan untuk meredam reveberation time auditorium dari 1,5 detik menjadi satu detik, dan membunyikan kembali gema melalui AFC3. Tahap kedua melibatkan pemasangan 168 speaker Yamaha dan Nexo yang termasuk dalam sistem AFC. Hal ini akan memberikan auditorium peningkatan kualitas suara gema dan early reflection, sistem untuk meningkatkan kualitas spatial di balkon dan shell elektronik memberikan dukungan akustik bagi musisi di atas panggung. Saat dipasang, AFC3 memiliki kemampuan untuk memberikan pengaturan variabel untuk berbagai pertunjukan sambil menjaga akustik alami auditorium. Keuntungan lainnya ialah sistem ini menawarkan kontrol pengguna yang sederhana dengan solusi hemat biaya.

Sebanyak 46 celing speaker Yamaha VXC6W 6,5 inci dan 42 speaker Yamaha VXC8W 8 inci dipasang di ruang utama, lalu 18 speaker Yamaha VXC6W dan 10 surfacemount speaker VXS5W 5,25 inci untuk area balkon atas, 46 VXC6W dan 12 VXS5W untuk area bawah balkon. Secara keseluruhan, ini merupakan sistem reverberation untuk penonton.

Delapan speaker Nexo PS8 dan empat subs Nexo LS18 bertindak sebagai sistem early reflection, dengan enam Nexo PS8 lainnya di atas panggung. Selain itu, 22 speaker instalasi ID24i yang baru-baru ini diperkenalkan NEXO untuk di atas panggung yang merupakan bagian dari sistem elektronik panggung.

Setiap speaker memiliki amplifier tersendiri, yang memungkinkan pengaturan delay dan processing individual di seluruh sistem. Sistem ini memerlukan 168 channel amplifier Dante dari Yamaha dan Nexo, terdiri dari lima Yamaha XMV8280-D, satu Yamaha XMV4280-D, 10 Yamaha XMV8140-D, satu Yamaha XMV4140-D, 10 Nexo NXamp4x1C dengan Dante network card NXDT104 dan satu Nexo NXamp4x4C dengan Dante network card NXDT104.

Tujuh unit core DSP AFC3 dengan fungsi pemrosesan FIR (finite impulse response) sebagai jantung dari sistem, sinyal dikirimkan melalui Dante network card, dengan dua panel kontrol cerdas Yamaha ICP1, remote control Wi-Fi Creston, serta mikrofon Audix dan Audio-Technica.

“Setiap channel memiliki performa berbeda untuk setiap area, dan kami mampu menciptakan loop yang sangat stabil antara sistem dan penangkapan mikrofon,” jelas Mr Tan.

Sebagai bagian dari renovasi, posisi Front of House (FOH) yang baru telah dibuat di tengah auditorium, yang terkadang digunakan sebagai pengganti ruang kontrol di lantai pertama, yang terletak di balik kaca. Sistem mixing digital Yamaha M7CL-48 yang ada saat ini digunakan di auditorium.

Wenger shell yang diinstall di panggung, dapat dikonfigurasi ulang tergantung pada jumlah pemain. “Ini diperlukan karena area panggungnya cukup luas dengan ketinggian berbeda-beda,” kata Mr Tan. “Jika ada pertunjukan akustik, suara akan merambat ke atas dan menghilang, shell ini akan menampung dan menyebarkan energi serta memantulkannya ke luar dengan membentuk acoustic shell di area panggung. Karena tidak terdapat ceiling reflector, speaker Nexo ID24i dan PS8 akan membentuk electronic shell untuk menghasilkan early reflection untuk para musisi.’

Pave System, yang mendapatkan kontrak pada bulan September 2016, diberi waktu yang sangat ketat untuk menyelesaikan integrasi sistem selama liburan musim panas universitas pada bulan Mei. 'Kami hanya mempunyai waktu 53 hari untuk setiap kontraktor untuk datang dan menyelesaikan instalasi sehingga auditorium siap untuk upacara Penobatan Guru Institut Pendidikan Nasional pada awal Juli dan upacara kelulusan NTU di akhir bulan tersebut,' kata managing director Pave System, Jeffrey Lim, yang merasa puas karena instalasinya berjalan dengan baik. “Kami memiliki cukup waktu untuk membuat rencana, dimana hal ini sangat penting karena kami bertanggung jawab untuk memastikan semua layanan yang berbeda diberikan pada waktu yang tepat.”

Hal ini termasuk mengoordinasikan penyemprotan perawatan akustik, pemasangan panel, konstruksi Wenger shell, pemasangan speaker dan pekerjaan kabel. “Kami harus membagi auditorium, jadi jika ada yang melakukan penyemprotan di tingkat atas, maka orang lain akan melakukan pekerjaan di bagian bawah, begitupun sebaliknya secara bergantian,” kenang Mr Lim. ‘Ketika proyek dimulai pada awal Mei, ada sekitar 20 orang dari Pave yang terlibat. Bersama service lainnya, jumlah ini meningkat hingga 30-40 pekerja sekaligus.’ Bagian penting dari pekerjaan Pave adalah memperkuat bagian pengganti plafon sebelum ceiling speaker dipasang. Ini diperbaiki sebelum pekerjaan utama dimulai. “Kami juga mendatangkan konsultan lain untuk menguji akustik tempat tersebut sebelum kami mulai bekerja, melakukan pengukuran dan melakukan persiapan,” jelas Mr Lim. Setelah sistem AFC3 dipasang, teknisi Yamaha dari Jepang datang untuk melakukan tuning, yang memakan waktu seminggu. Sementara itu, sistem line array Nexo Geo D di tuning ulang oleh engineering support manager Val Gilbert, dari Perancis.

Auditorium Nanyang telah mengalami perubahan karena AFC3, AFC3 meningkatkan jumlah jenis acara yang dapat ditangani, memberikan lebih banyak cakupan, khususnya untuk pertunjukan musik. “Auditorium diharapkan menjadi sangat multifungsi, dan memiliki lebih banyak fleksibilitas,” kata Mr Tan. ‘AFC3 akan digunakan untuk pertunjukan akustik seperti orkestra, resital piano, dan paduan suara. Musik elektronik live apa pun akan ditangani dengan sistem line array Nexo Geo D, dan AFC3 akan dimatikan.’

Teknologi ini juga ditujukan untuk meningkatkan akustik saat digunakan untuk seminar pendidikan dan pengajaran yang diadakan di auditorium. “Teknologi kami meningkatkan suara alami di ruang serbaguna seperti ini,” kata Chihaya ‘Chick’ Hirai, direktur divisi bisnis ASEAN PA, Yamaha Music (Asia). ‘ini dapat disesuaikan sesuai aplikasi; misalnya pidato tidak memerlukan reverb sedangkan musik klasik memerlukannya. Inilah sebabnya mengapa AFC3 sangat baik untuk ruang serba guna seperti ini.’

Dan tidak ada tempat yang lebih baik untuk menerapkan teknologi ini selain salah satu auditorium terkemuka di Singapura

Artikel ditulis oleh Caroline Moss

M7CL Tidak Dilanjutkan

Specifically designed for use with SB168-ES EtherSound stage boxes, the M7CL-48ES replaces the 48 internal head amps of the M7CL-48 with two EtherSound ports that provide plug-and-play connection to up to three SB168-ES units.

XMV Series

XMV Series multi-channel power amplifiers mengombinasikan efisiensi Kelas-D dengan fitur yang dirancang khusus untuk memanfaatkan sistem suara instalasi komersial.

VXC Series

The VXC Series offers three different woofer sizes, allowing you to choose the speaker that is most suitable for your venue.

VXS Series

Jajaran unit VXS Series memiliki dua full range dan dua subwoofer, yang memungkinkan Anda memilih model yang optimal untuk aplikasi tertentu dan, jika perlu, mengombinasikannya dengan subwoofer untuk tempat yang memerlukan suara low yang lebih kuat.

NEXO GEO D Line-Array System

GEO D10 NEXO, adalah contoh inovasi sonic NEXO yang legendaris dalam sistem one-box vertical array yang hemat biaya

PS8

Sistem powerful yang mampu menghasilkan Peak SPL 125dB, Loudspeaker PS8U-R2 dapat di drive secara aman dengan amplifier 500 Watt.

Lokasi