Yamaha RIVAGE PM7 Adalah Partner Terbaik Nigel Pepper untuk Foals.
Berpindah sistem mixing audio adalah keputusan besar untuk para live sound engineer. Perpindahan tersebut berpotensi sarat dengan kesulitan, terutama jika spesifikasinya tidak cocok dengan pengalaman saat mengoperasikan secara langsung. Tapi, seperti yang Nigel Pepper temukan sebagai engineer front-of-house untuk band Foals, RIVAGE PM series dari Yamaha menepati janjinya.
Antara April dan Agustus, Foals melakukan pentas di berbagai festival musik dengan Nigel menggunakan Yamaha RIVAGE PM7 digital mixing system untuk pertama kalinya. Di suplai oleh Adlib, pengalamannya menggunakan RIVAGE PM7 sungguh memuaskan sehingga Nigel menspesifikasikan RIVAGE PM untuk berbagai jadwal pertunjukan 2022 di Inggris dan Eropa.
“Saya telah mencapai titik dimana saya siap berganti dari sistem yang lama,” ujarnya. “Di atas kertas RIVAGE PM series terlihat menarik dan spesifikasinya cocok dengan workflow saya. Saya mencoba beberapa sistem lain saat latihan, termasuk RIVAGE PM7, dan menemukan bahwa saya cocok dengan sistem ini. RIVAGE PM7 masuk dengan pas ke cara saya berpikir.”
Nigel diperkenalkan kepada Tom Rundle dari Yamaha, yang berkunjung ke latihan produksi Foals dan membimbing Nigel melalui sistem RIVAGE PM.
“Saya ingin benar-benar melihat apa yang bisa saya dapatkan dari sistem ini dan tidak ketinggalan apapun,” ujar Nigel. “Saya belajar lewat alat-alat audio analog dan memiliki pendekatan yang old-school. Yamaha telah membawa etos analog ke sistem digitalnya dengan sangat baik dan mendesain layout RIVAGE PM7 dengan sangat intuitif. Saya langsung merasa nyaman saat memegangnya pertama kali, saya sangat menyukai input taktilnya, faktanya tangan saya dapat langsung menyentuh kontrol yang saya butuhkan tanpa berpikir dan menggunakan telinga saya untuk membuat keputusan, tanpa terpengaruh dengan tampilan di layar.
Kecepatan respons dari pengalaman memegang kontrol secara langsung cukup penting untuk band seperti Foals, dimana tidak ada dua pentas yang sama.
“Mixing untuk band ini cukup menantang. Mereka bermain mirip seperti band punk, bereaksi sesuai dengan suasana panggung,” ujar Nigel. “Fungsi custom layer sungguh membantu tantangan ini, saya dapat mengisi fader bank hanya dengan apa yang saya butuhkan untuk mixing. TIdak perlu lagi untuk memilih-milih bank, tidak ada yang tersembunyi di dalam menu-menu. Itu artinya tangan saya bisa berada di fader, mengawasi panggung selama pertunjukan.”
Karena pengalamannya yang berawal dari mengoperasikan alat analog, Nigel tetap melanjutkan membawa prosesor-prosesor outboardnya, tapi jumlahnya pun sudah berkurang setelah mulai menggunakan sistem Yamaha. “Dengan adanya reverb Bricasti dan prosesor Eventide sungguh menggembirakan,” ujarnya. “Saya masih menggunakan prosesor dinamika outboard dan sangat terkesan dengan bagaimana jalur sinyalnya tetap konstan. Jika Anda menggunakan outboard dengan sistem mixing digital lain, suaranya dapat berubah, tapi RIVAGE PM tidak merubah struktur gain dan alur sinyal. Sistem ini memiliki jalur insert yang sangat transparan.
“Saya juga sangat menyukai pilihan A & B untuk prosesor dinamika dan EQ. Saya menggunakan banyak automasi scene, jadi memiliki dua settingan gate yang berbeda untuk lagu keras dan pelan sungguh sangat berguna.
Dengan RIVAGE PM7 dipastikan akan dipakai untuk pentas-pentas Folas di 2022, Nigel akan menggunakan berbagai prosesor dalam sistem RIVAGE PM secara lebih ektensif.
“Saya sudah cukup mengerti prosesing SILK merah dan biru dari Rupert Neve Design,” ujarnya. “Sejujurnya saya awalnya kurang yakin kalau fitur ini akan membuat perbedaan besar, tapi ternyata saya sangat menyukai bagaimana fitur ini menambahkan detail dan drama pada saat bersamaan. Saya masih berproses mencari tahu seberapa banyak saya bisa menggunakan SILK, tetapi saya yakin fitur ini akan menambah pengalaman me-mixing Foals secara live lebih menyenangkan.”
Informasi
Lokasi
INGGRIS