Yamaha Menghadirkan Suara Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan Jepang di Tokinokawa
Selama bulan Desember dan Januari, Institut Film Inggris (BFI) menjadi tuan rumah sebuah instalasi audio visual yang unik, terinspirasi oleh koleksi gambar bergerak dari Jepang era awal abad ke-20 dari BFI National Archive. Karya seni ini di buat oleh seniman media dari Inggris, The Light Surgeons, dengan instalasi audio oleh Yamaha.
Tokinokawa dipresentasikan di BFI Southbak di London sebagai bagian dari bulan Sinema Jepang dan sebagai program satu tahun dari BFI. Acara ini diciptakan oleh co-director Christopher Allen, produser dan direktur The Light Surgeons yang berbasis di London bagian timur dan mempertunjukan satu set film-film yang direstorasi dari penyimpanan Jepang di Film milik BFI melalui konsep “sebuah sungai waktu”.
DIpresentasikan melalui 6 screen, presentasi 10 setengah menit ini menampilkan pandangan sinematik awal Jepang milik BFI, dengan materi-materi diambil oleh The Light Surgeon dari seantero Jepang di tahun 2020, yang kemudian dianalisa oleh software AI kustom. Analisis ini kemudian ditampilkan dalam sebuah tampilan animasi infografik, mengundang pemirsa untuk ikut merenungkan bagaimana pemahaman momen-momen seperti “beku dalam waktu” bisa dipengaruhi oleh munculnya teknologi-teknologi AI baru di masa depan.
Tokinokawa memiliki sebuah lagu tema yang mengombinasikan musik oleh komposer dan perkusionis Jepang ternama Midori Takada, seorang pionir untuk musik ambien dan minimalis, dengan suara-suara dari potongan-potongan gambar dan rekaman lapangan yang dibuat oleh The Light Surgeons. Christopher mengerjakan proyek ini Bersama co-director dan sound designer Tim Cowie, yang berkolaborasi dengan Scott Coltham, application specialist dari Yamaha Musik Eropa, untuk membuat solusi audio yang inovatif.
Sebuah speaker surface mount Yamaha VXS5 dipasang diatas setiap enam screen, mereproduksi motif-motif musik Midori Tanaka yang mengalun dari kiri ke kanan melintasi instalasi suara, menekankan konsep dari “sungai waktu”. Disaat yang sama VXS5 menghantarkan reproduksi suara dari rekaman-rekaman lapangan dan potongan-potongan gambar yang ditampilkan di layar.
Sistem tata suara ini dikelola oleh sebuah prosesor matrix MTX3 yang me-routing audio dari 6 media player ke speaker melalui sebuah power amplifier 8 channel XMV8280. Prosesor matrix MTX3 juga dapat membuat frekuensi bass dari 6 sumber suara ini di mix dan di-routing ke sebuah subwoofer VXS10S.
“Ada banyak lapisan di instalasi ini, baik dari segi elemen suara dan video. Kami memilih speaker kecil diatas screen untuk membuat suaranya terlokalisasi sebaik mungkin, tapi dengan penyebaran suara yang mampu menarik orang untuk mendatangi instalasi ini,” ujar Tim.
“Suara bassnya cukup pelan. Subwoofernya diletakkan di lantai dan para pemirsa merasakan menjadi bagian dari instalasi dengan vibrasi yang dihasilkan. Subwoofer ini membantu mengisi suara dan memberikan sedikit penekanan lagi kepada nada dengung ambien subliminal yang mengikat semua hal ini, diarahkan oleh musik dan suara-suara.”
Sebuah kontrol panel surface mount dari DCP series juga dipasang sehingga level volume dapat disesuaikan dan sistem audio dapat dimatikan Ketika BFI Southbank tutup.
“Merupakan sebuah kenyamanan untuk berkolaborasi dengan Yamaha untuk proyek unik ini. Distribusi suara ini adalah sebuah aspek yang kritis dan mendapatkan support dan hardware dari Yamaha adalah hal yang sangat berharga.” Ujar Christopher. “Kami merupakan pengagum peralatan audio dan instrumen musik Yamaha, sehingga memilih Yamaha untuk fokus sejarah budaya Jepang pada proyek ini bukan hanya pilihan alami tapi juga karena fokus umum Yamaha pada teknologi dan media.
Tokinokawa dapat disaksikan secara gratis di foyer BFI Southbank sampai 30 Januari 2022.
Informasi
Lokasi
INGGRIS