“This Is Beautiful” – Engineer FOH Brad Divens Beralih Pada RIVAGE PM
Setelah menggantung gitar bassnya dari beberapa band seperti Kix dan Wrathchild America, Brad Divens menjadi engineer Front of House untuk beragam artis termasuk Linkin Park, Cyndi Lauper, Garbage, Bob Seger and the Silver Bullet Band, dan Mötley Crüe. Musim panas ini dia melakukan mixing di berbagai pementasan besar di Eropa untuk Enrique Iglesias dimana, sejak beralih pada sebuah digital mixing system Yamaha RIVAGE PM, dia dapat mengucapkan selamat tinggal pada rak outboard yang telah menemaninya tur selama bertahun-tahun.
Seperti semua engineer kawakan, Brad mulai belajar dari mixer analog. Sejak itu dia pun telah menggunakan bermacam sistem digital, tetapi ketika teman sekaligus rekan engineernya, Frank Scamalone, menganjurkan Yamaha RIVAGE PM Series, barulah dia benar-benar terjun kedalamnya.
“Saya tahu saya ingin melakukan hal yang berbeda dan Frank terus berkata ‘Dengar Brad, colokkan saja sebuah SM58 ke mixer itu dan dengarkan suaramu, itu saja yang perlu kamu lakukan dan kamu pasti mau cek lebih lanjut.’ Kami bercakap-cakap cukup lama tentang ini karena dia adalah rekan di industri yang sama dan saya mempercayai pendapatnya soal mixing,” ujar Brad.
Brad mengontak Yamaha di Nashville untuk sebuah sistem demo dan dengan cepat memahami apa yang dikatakan Frank. Sebuah kunci perpindahannya kepada RIVAGE PM adalah kemampuannya untuk mengurangi, dan akhirnya bahkan menghilangkan rak outboard yang dia selalu bawa dengan sistem digital sebelumnya.
“Ketika menggunakan mixer digital lain, saya selalu merasa saya perlu menambahkan sesuatu karena mixer digital tersebut terdengar steril. Contohnya, dengan sistem lama, saya memroses semua grup dan mix buss saya dengan outboard. Tapi ketika mencoba sistem RIVAGE PM, saya menemukan bahwa mixer ini tidak bersuara seperti mixer digital,” ujar Brad.
“Tidak banyak waktu berlatih sebelum tur pertama yang rencananya akan menggunakan mixer ini. Niat saya adalah memulai dengan rak outboard terpasang, karena saya puas dengan pemrosesan grup dan saya ingin berkonsentrasi di-input. Tapi di akhir tur saya ingin menghilangkan raknya, dan mixing dengan yang ada di sistem dan melepas kekuatiran harus membawa barang-barang yang lain.”
Sementara tur berjalan, Brad perlahan mengganti beragam prosesor di rak dengan prosesor-prosesor di dalam sistem RIVAGE. Di pertengahan tur, hanya tinggal channel vokal utama saja yang masih menggunakan rak outboard.
“Ketika akhirnya saya hanya menggunakan sistem RIVAGE PM, saya seperti ‘Ini dia. Ini bagus. Ini persis seperti apa yang saya bayangkan saya bisa,” ujarnya. “Saya merasa, lebih ringkas lebih baik. Yang saya butuhkan adalah RIVAGE PM, sebuah stik USB dengan file show saya dan semuanya sudah siap. Keputusan ini tepat dan saya tahu saya membuat pilihan yang benar.”
Ketika menyinggung fitur-fitur favoritnya, Brad memulai dari depan. “Fitur pertama dan terpenting yang sangat saya sukai adalah preamp mikrofon hybrid, karena buat saya, lini depan sebuah console adalah segalanya. Darisanalah, di depan, yang menentukan bagaimana mixnya akan terbentuk. Saya tidak perlu menyaturasi atau membuat warm suaranya dengan cara lain. Semuanya dimulai dengan emulasi transformer, dan Anda langsung mendapatkan karakter analog. Anda tidak pernah kekurangan emulasi transformer. Saya sangat suka suara yang berkarakter!”
Dia melanjutkan, “Dari sana dilanjutkan dengan prosesor mixer dari Rupert Neve Designs, seperti Portico II Master Buss Processor, EQ dan kompresor Portico, 754 dan 1073, fitur SILK dan plug-ins seperti Eventide H3000 dan reverb Bricasti. Mereka adalah hal-hal yang Anda tahu dan sukai dari studio rekaman. Berapa banyak rekaman di tahun 70an, 80an, dan 90an yang dibuat menggunakan console Neve? Suaranya sangat familier.
“Saya membutuhkan waktu untuk benar-benar memahami alur kerjanya, tapi semakin Anda terbiasa maka akan semakin mudah,” tambahnya. “Saya menemukan bahwa RIVAGE PM adalah sistem mixing yang sangat nyaman dan membuat sebuah pementasan bersuara bagus. Saya tidak perlu melihat apapun lagi selain itu.”
Lokasi
Eropa