Mitra Belajar yang Sempurna - Yamaha Membantu Mahasiswa Menjadi Pekerja Sound Profesional di Masa Depan
Cerritos College di Norwalk yang didirikan pada tahun 1955 merupakan salah satu kampus komunitas terkemuka di Los Angeles County. Dengan fokus yang kuat pada seni, mahasiswa Departemen Musik di kampus ini menikmati pengalaman ‘One Yamaha’ yang lengkap, dengan alat musik, sistem mixing digital, perangkat lunak, dan penguatan suara, yang semuanya dari perusahaan Yamaha Group.
Cerritos College rata-rata menerima 22.000 mahasiswa setiap tahunnya untuk berpartisipasi dalam 87 program gelar dan sertifikat dua tahun. Departemen Musik yang dikepalai Dr. Andrew Maz sejak 2012 menawarkan jurusan Musik Terapan dan Musik Komersial, yang mengarahkan mahasiswa ke studi universitas selama empat tahun atau berkarier di bidang pertunjukan dan produksi musik. Dr. Maz telah mengawasi transformasi perguruan tinggi tersebut menjadi pusat keunggulan musik, yang mencakup pusat seni pertunjukan seluas 84.000 ft2 (7.800 m2), yang dilengkapi teater berkapasitas 400 kursi, teater black box dengan 150 kursi, ruang kuliah dengan 100 kursi, dan amphiteater outdoor.
Dengan budaya yang berfokus pada inovasi dan semangat kolaboratif, program musik kampus ini mencakup beragam aliran, dengan alat musik, produksi live, dan peralatan studio yang disuplai oleh Yamaha, Steinberg, dan NEXO. Bersama dengan keinginan Dr. Maz untuk memperluas program musik komersial menjadi program gelar empat tahun, pro audio memainkan peran yang sangat penting. Selain berbagai macam alat musik Yamaha, peralatan audio profesional dari perusahaan tersebut menghadirkan pengalaman belajar teater dan hiburan terbaik di kelasnya.
Saat pusat seni pertunjukan baru direncanakan, impian Dr. Maz yaitu tidak memindahkan apa pun dari gedung yang lama. Meskipun tersedia banyak merek, Yamaha menawarkan begitu banyak keuntungan sehingga Dr. Maz menyarankan pendekatan kemitraan yang unik.
“Saya menggunakan perlengkapan Yamaha dan yang nomor satu, tidak mudah rusak. Ini menjadi poin yang sangat penting saat mempertimbangkan apabila digunakan oleh mahasiswa. Kami tidak ingin terikat dengan pemeliharaan sepanjang waktu dan, jika ada masalah, saya tidak ingin duduk mengantre telepon selama 20 atau 30 menit,” katanya.
“Jika kami harus mengeluarkan biaya yang sesuai dengan yang kami butuhkan, maka saya menginginkan hubungan kerja sama yang akan memberi kami lebih banyak layanan. Ini juga menjadi alasan mengapa saya menginginkan solusi terpadu, sehingga saya tidak perlu berurusan dengan beberapa vendor berbeda. Dukungan dari tim khusus pendidikan tinggi Yamaha menjadi keuntungan lainnya.”
Departemen musik sudah menggunakan peralatan Yamaha, seperti digital mixing console QL series, sedangkan Dr. Maz baru-baru ini mulai menggunakan Steinberg Cubase. Bersama dengan alat musik ternama Yamaha, menjadi jelas bahwa hubungan kerja sama yang sangat baik dapat dibina. Dr. Maz mengusulkan kemitraan di mana departemen tersebut akan memberi kontribusi dengan secara efektif menjadi showroom Yamaha kelas atas.
Menekan not yang tepat
Dimulai dari alat musik, piano Yamaha menawarkan banyak keuntungan untuk lingkungan belajar - harga, daya tahan, dan fleksibilitas menjadi faktor utamanya.
“Kami membutuhkan piano baru untuk ruang latihan kami dan bagi kami ini sangat berkaitan dengan harga,” kata Dr. Maz.
“Dibandingkan dengan vendor lain, kami merasa CFX series bersuara, dimainkan, terasa, dan dibuat lebih baik, tetapi tetap terjangkau untuk dibeli oleh mahasiswa. Rasanya seperti alat musik yang lebih pas dengan anggaran. Staf pengajar piano berkesempatan memainkannya di showroom Yamaha Buena Park dan juga dalam konser duet di kampus. Mereka semua jatuh hati pada alat musik ini.”
Dengan pusat seni pertunjukan baru yang memberi Dr. Maz kebebasan untuk mengisi kanvas kosong sesuai pilihannya secara efektif, piano hybrid Disklavier dan AvantGrand series dari Yamaha memberi kesempatan untuk mengubah cara pengajaran piano di kampus.
“Sangat menarik betapa lega karena tidak perlu memindahkan apa pun dari gedung lama, karena saya tidak perlu khawatir dengan apakah barang tersebut akan muat atau tidak di gedung baru. Hal ini juga membuat saya bertanya, bagaimana kami akan mengajar jika tiada batasan? Bagian dari pemikiran kami yaitu apa yang bisa kami lakukan dengan cara yang berbeda,” katanya.
“Misalnya, kami duduk bersama seorang mahasiswa yang berkata, ‘Menurut Anda kedengarannya bagus, tetapi saat suara memantul dari penutup dan terdengar di aula, apa yang Anda anggap sebagai crescendo yang sangat besar hanyalah sebuah tanjakan kecil’. Mereka tidak menyadarinya sampai mereka mengalaminya,” dia tersenyum. “Namun Disklavier telah mengubah pengalaman belajar piano secara total. Anda dapat menekan tombol rekam, memainkan piano, lalu memutarnya kembali, mendengarkan permainan sebenarnya dari area berbeda di aula yang berbeda. Hal ini mengubah kehidupan dari sudut pandang pengajaran. “Demikian pula, AvantGrand NU1X dan N3X terasa dan bersuara seperti piano, tetapi kami dapat merekam pengiring dan menggunakan thumb drive untuk dimainkan di piano, agar mahasiswa dapat berlatih menggunakan pengiring tersebut. Mereka bisa memperlambat atau mempercepat tempo, tidak harus menggunakan rekaman atau YouTube. Selain itu, saya juga tidak perlu menyetelnya!”
Dr. Maz mengungkapkan perasaan yang serupa mengenai alat musik di seluruh jajaran produk Yamaha.
“Jajaran alat musiknya seragam dan berfungsi dengan baik. Para pengajar harus menghabiskan banyak waktu untuk memastikan bahwa semua alat musik berfungsi baik, apakah ada bagian yang jatuh dan apakah ada yang rusak, jadi daya tahan merupakan faktor yang penting. Kami tahu alat musik Yamaha yang lebih mahal sangat fenomenal, tetapi meskipun kami membeli gitar listrik Revstar yang satu tingkat lebih rendah dari model teratas, gitar tersebut tetaplah alat musik yang fantastis,” katanya.
“Saya membeli gitar klasik karena saya ingin memilikinya di studio dan ternyata sangat bagus. Kami memiliki beberapa bass, Anda tinggal mencolokkannya dan suaranya terdengar luar biasa. Saya merasa kagum dengan betapa alat musik tiup kuningan dan kayu tingkat pemula pun terdengar sebagus itu. Alat musik ini terasa nyaman, bersuara bagus, dan tidak mengurangi apa pun. Bagi saya, Yamaha benar-benar memahami bagaimana alat musik dengan harga menengah dapat dimainkan dan akan bertahan lama.”
Kesempurnaan produksi
Keawetan, fleksibilitas pengajaran, penerapan di dunia nyata, dan nilai ekonomis merupakan tema dari perombakan peralatan secara drastis oleh Dr. Maz di departemen musik Cerritos College. Dari segi perekaman dan produksi, interoperabilitas antar ruang menjadi kuncinya.
“Saya ingin bisa merekam dari ruang mana saja sampai studio. Sebagai standar industri, Dante merupakan pilihan tepat untuk jaringan audio. Saya mengetahui bahwa Yamaha dan Dante memiliki hubungan dekat, dan fase selanjutnya yaitu membangun interoperabilitas, di mana kami bisa berada di banyak tempat dan melakukan begitu banyak hal dengan sistem yang akan tahan sekitar 15 tahun lagi,” katanya.
“Saya suka analog, tetapi saya tidak suka mengurusi analog dan saya tidak ingin mengkhawatirkan patchbay, multicore, atau semacamnya. Lingkungan digital sangat ideal karena, setelah Anda belajar menggunakan satu digital console, maka Anda dapat belajar menggunakan console apa pun. Saya tahu ada banyak console Yamaha di luar sana, para alumni memberi tahu saya bahwa mereka sedang menggunakannya. Ditambah lagi, saya dapat membuka Dante controller, mengirim sesuatu ke tempat lain, dan saya tahu semuanya akan berfungsi dengan baik.
Meskipun idenya bukan untuk membawa peralatan apa pun dari ruang pertunjukan yang lama, kampus ini telah memiliki digital mixing console Yamaha QL1 dan QL5 serta I/O rack R-series. Kampus dilengkapi dengan konsol CL dan TF series serta sistem suara live andalan di ruang pertunjukan utama, yang terdiri atas digital mixing system RIVAGE PM5 serta sistem front of house dan monitor NEXO.
“Ide keseluruhannya yaitu tentang bagaimana saya dapat membuat pekerjaan seorang mixing engineer menjadi mudah, sekaligus memberi para mahasiswa berupa alat yang akan mereka gunakan di dunia luar,” kata Dr. Maz. “Bagian dari hubungan dengan Yamaha ini adalah para mahasiswa berlatih menggunakan peralatan terbaik yang mereka bisa. Dan di dunia kerja, mereka dipastikan akan menjumpai board Yamaha.
“Beberapa konsol digital sulit dinavigasi, tetapi agar mahasiswa baru tetap terdorong dan termotivasi, ada sedikit keunggulan yang penting, seperti bisa mendapatkan suara dengan cepat. Ada sesuatu yang sangat memuaskan bagi mahasiswa jika hal tersebut terwujud dalam beberapa saat. RIVAGE PM5 merupakan sistem fenomenal yang dapat berfungsi dengan baik, seperti semua produk Yamaha. Dan dari sudut pandang penonton, yang terpenting yaitu suaranya bagus!”
Saat Dr. Maz mengetahui tentang NEXO, dia dengan senang hati memilih NEXO untuk ruang pertunjukan utama. “Pada awalnya saya merasa tidak yakin sistem speaker mana yang akan digunakan, tetapi saya berkomitmen pada ide untuk menjadi sekolah Yamaha, dalam artian di mana saja Anda berada, selalu ada Yamaha. Saya mengetahui bahwa sistem NEXO akan menyajikan suara yang mulus dan akurat dari sistem RIVAGE PM5 ke tempat yang dibutuhkan di auditorium. Saya merasa sangat senang NEXO dipasang dan benar-benar memberi kualitas yang saya harapkan.”
Pure Sound
Di studio, pilihan Dr. Maz yaitu powered monitor Yamaha HS series. Alasannya yaitu, seperti NS-10M standar industri sebelumnya, monitor ini tidak mengubah warna suara.
“Saya melakukan mixing pada proyek terbaru saya dengan HS7 karena paling mewakili apa yang didengar oleh seluruh dunia,” katanya. “Dalam uji blind test, sebagian besar mahasiswa memilih speaker HS karena menurut mereka suaranya paling pure. Anda mendengarkan speaker, bukan yang lainnya. Saya memberi tahu mereka untuk membeli HS5 karena peralatan ini tidak akan membuat Anda merasa takjub dengan apa yang peralatan ini dapat lakukan pada suara, tetapi akan memberi Anda hasil suara yang sebenarnya.”
Sementara itu, perangkat lunak Steinberg digunakan di seluruh departemen musik, berkat perangkat lunak ini, semua fitur yang diperlukan tersedia tetapi dapat digunakan dengan cepat. “Saya pindah ke Cubase karena menginginkan solusi lintas platform, lalu saya mengetahui bahwa hampir setiap komposer film menggunakannya,” kata Dr. Maz.
“Saya melihat video Steinberg dengan komposer film Alan Silvestri, yang menyatakan bahwa, jika Anda sedang mengerjakan sesuatu yang sederhana dan hanya membutuhkan lima kali klik pada mouse, maka Anda tidak akan mengeluh. Namun, bila Anda harus melakukan fungsi yang sama sebanyak 20.000 kali, maka artinya 100.000 kali klik mouse. Namun, bagaimana jika Anda bisa melakukannya dalam sekali klik mouse? Anda akan menghemat waktu ratusan jam. Saya pikir ini sangat besar artinya.
“Para mahasiswa mengambil kelas di dua DAW standar industri dan sebagian besar tertarik pada Cubase, karena mereka mengatakan kerjanya cepat dan melakukan apa yang perlu dilakukan.”
Produk penting Steinberg lainnya yaitu perangkat lunak scoring Dorico. Pada konferensi yang diadakan oleh California Association of Professional Music Teachers, Dr. Maz diminta untuk melakukan lokakarya Dorico, tempat beliau memandu para pengajar menggunakan shortcut. “Mereka semua bilang akan membeli Dorico,” dia tersenyum. “Pianis/komposer Nahre Sol ada di ruangan itu dan berkata, 'Saya tidak pernah tahu notasi bisa semudah ini.' Lalu dia menyerahkan musik untuk dibawakan dan berterima kasih kepada saya atas waktu yang dia hemat.”
Perjalanan Menuju Kesuksesan
Untuk para mahasiswanya, Dr. Maz menekankan betapa aspek terpenting dari kursus ini adalah alur kerja dan penyelesaian masalah, karena itulah yang membuatnya berguna bagi perusahaan.
“Filosofi saya selalu melatih mereka agar berguna bagi seseorang, karena mereka berguna dan akan dipekerjakan,” katanya. “Anda harus mampu beradaptasi dengan situasi dan, meskipun teknologi akan berubah, permasalahan akan selalu perlu diselesaikan. Dan begitu Anda membuat alur kerja, maka alur kerja tersebut akan diterjemahkan ke dalam situasi apa pun, konsep atau DAW apapun.
“Saya sudah lama ingin memiliki mitra yang mendukung filosofi ini. Bagi perguruan tinggi, laba atas investasi juga sangat penting dan para mahasiswa belajar untuk menghargai filosofi Yamaha dalam membangunnya, membuatnya berfungsi dan terus membuatnya berfungsi, dengan peralatan yang tidak ketinggalan zaman dalam setahun. Misalnya, saya berharap dapat terus berlatih menggunakan console QL selama lima atau enam tahun ke depan.”
Terlepas dari merek terkenal lainnya di pasar, Yamaha juga menonjol sebagai pilihan utama Cerritos College karena pendekatan One Yamaha yang komprehensif, memproduksi instrumen dan perlengkapan yang dirancang untuk bekerja secara bersamaan dengan lancar.
Kemitraan ini memungkinkan mahasiswa untuk lulus dengan keterampilan dunia nyata dalam membuat komposisi, merekam, mengedit, mengadakan pertunjukan, melakukan mixing, dan pemecahan masalah yang sangat penting, Cerritos College, Yamaha, Steinberg, dan NEXO bekerja bersama-sama untuk membantu mahasiswa saat ini menjadi sound designer, engineer, dan inovator audio masa depan yang ternama.
Lokasi
Los Angeles, Amerika Serikat