Mengubah Desain Menjadi Gitar yang Hebat

Mengubah desain menjadi alat musik yang hebat itu tidak mudah. Gambar teknis tidak dapat menyampaikan tone yang dimaksudkan dari suatu alat musik, atau metode konstruksi yang diperlukan untuk menciptakan karakteristik dan suara yang diinginkan. Sebelum memulai membangun gitar yang baru, rancangan dan tujuan para desainer dibahas bersama para pembuat gitar di pabrik untuk mengembangkan proses produksi yang tepat. Setiap gitar berbeda, sehingga sangat diperlukan metodologi dan alur kerja produksi yang ideal untuk masing-masing gitar..

Melakukan Lebih

Terkadang "berlebihan dalam melakukan" sesuatu merupakan satu-satunya cara untuk memastikan bahwa kualitas yang diinginkan tercapai secara konsisten dalam situasi apapun. Seringkali Yamaha membuat detail manufaktur yang ekstrem, tetapi hasil akhirnya sepadan. Proses pencocokan awal antara bodi dan neck gitar akustik Yamaha sebelum finishing, saat neck dan bodi dicocokkan pada awal proses pembuatan adalah salah satu contohnya. Pengalaman menunjukkan bahwa kualitas neck joint memainkan peran penting dalam memaksimalkan tone dan respons instrumen; singkatnya, kontak antara neck dan bodi harus erat sempurna. Tingkat kesulitan kontrol dan konsistensi yang timbul sebagai akibat dari pembuatan dan finishing neck dan bodi sebagai pasangan yang matching ini sepadan dengan hasilnya.

Perpaduan Ideal Antara Kepresisian Mesin dan Keterampilan Manusia

Ada beberapa tugas yang sebaiknya diserahkan pada mesin, terutama yang membutuhkan kepresisian dan pengulangan yang ekstrem; misalnya, memotong fret slot di fingerboard merupakan pekerjaan penting yang ditangani oleh mesin presisi yang dikendalikan komputer. Namun, untuk menghadirkan alat musik yang benar-benar memenuhi kebutuhan gitaris terdapat elemen yang membutuhkan perhatian dan fleksibilitas individual. Di situlah keterampilan dan pengalaman pembuat gitar Yamaha benar-benar penting.

Sentuhan Akhir

Yamaha bekerja keras untuk memastikan bahwa setiap gitar dan bass keluar dari pabrik dalam kondisi siap dimainkan yang optimal. Sejumlah pemain mungkin ingin melakukan sedikit adjustment agar sesuai dengan gaya permainan masing-masing, tetapi detail penting seperti fret leveling dan finishing dibawa ke bagian setingkat customshop yang masih di dalam pabrik. Final Assembling merupakan langkah produksi yang membutuhkan kehati-hatian tinggi jika ingin mencapai tone dan performa yang optimal. Bagian-bagian yang tidak disejajarkan dengan tepat atau tidak terpasang dengan kokoh dapat menurunkan kualitas suara dan permainan, sehingga tempat kerja dan proses assembling dirancang dan diatur agar halus dan efisien sehingga pembuat gitar dapat berkonsentrasi penuh untuk mencapai hasil yang sempurna.

Membuat Peralatan

Sebagian besar alat yang digunakan untuk membuat gitar harus dibuat menggunakan tangan, dan banyak yang dibuat khusus untuk satu model saja dan tidak akan digunakan untuk model yang lain. Mengembangkan alat dan jig yang memudahkan pembuat gitar agar konsisten dalam menghasilkan instrumen yang sempurna merupakan elemen penting pendekatan Yamaha pada craftmanship, tetapi alat dan jig dapat aus dan menjadi tidak pas seiring penggunaan, sehingga perawatan khusus dilakukan untuk mempertahankannya agar dalam kondisi kerja yang sempurna setiap saat: ini merupakan aspek yang sering tidak terlihat tetapi sangat penting dalam kendali mutu secara keseluruhan.

Keeping the Craft Alive

Karena pengerjaan gitar yang bagus tergantung pada keterampilan, satu-satunya cara untuk memastikan kualitas yang konsisten dan berkelanjutan menuju masa depan adalah dengan memberikan pengetahuan kepada generasi pembuat gitar yang akan datang. Keterampilan semacam ini hanya dapat ditularkan sepenuhnya dari orang ke orang, melalui magang langsung, sehingga Yamaha menjadikan ini sebagai bagian resmi dari proses pembuatan gitar. Tim pembuat gitar berubah seiring waktu, tetapi Yamaha berdedikasi untuk memastikan bahwa keterampilan dasar serta inovasi-inovasi yang dikembangkan di tengah jalan dapat diteruskan secara efektif sehingga gitar Yamaha dapat terus berkembang.

Proses pembuatan gitar

Pemilihan Kayu

Bahan yang digunakan untuk pembuatan gitar dipilih agar sesuai dengan peran dan karakteristik masing-masing pada bagian instrumen. Pada gitar akustik, bagian top memainkan bagian terpenting dalam mengubah getaran senar menjadi suara, dan biasanya terbuat dari kayu yang ringan dan resonan seperti kayu spruce. Sebaliknya, bagian side dan back gitar harus dibuat dari kayu yang relatif kaku dan berat seperti rosewood, untuk menopang getaran di bagian top.

Proses menyeimbangkan kekuatan, suara dan tampilan diulang untuk setiap bagian masing-masing gitar, dan bahan yang terbaik dipilih untuk alasan tersebut.

Pengeringan Kayu

Proses pengeringan merupakan tahap yang sangat penting dalam pembuatan gitar Yamaha.

Saat membuat gitar, memastikan kayu yang digunakan memiliki tingkat kelembapan yang tepat, dan stabil sangat penting untuk kualitas final instrument-nya. Yamaha menghasilkan banyak sekali alat musik yang terbuat dari kayu, sehingga memiliki banyak pengetahuan tentang cara menurunkan jumlah kelembapan pada suatu alat musik, lalu mempertahankan tingkat kelembaban yang diinginkan.

Yamaha menggunakan kombinasi pengeringan alami dan buatan untuk mengurangi kelembapan hingga mencapai tingkat sekitar lima persen. Kayu yang telah selesai dikeringkan melalui proses seasoning di ruangan dengan suhu dan kelembapan konstan untuk memastikan bahwa kadar airnya tetap stabil dalam berbagai kondisi yang mungkin akan dijumpai di seluruh dunia.

A.R.E. / Acoustic Resonance Enhancement

A.R.E. adalah teknologi eksklusif yang dikembangkan oleh Yamaha yang mengubah kayu menyerupai seperti kayu yang matang, dengan cara memecah dan mengubah struktur internalnya.

Dengan mengubah bentuk serat kayu pada tingkat mikroskopis dan memecah hemiselulosa (bahan yang menyebabkan serat bersatu), ARE menghasilkan gitar dengan suara yang matang, kaya, hangat, dan open seperti alat musik yang telah dimainkan selama bertahun-tahun. A.R.E. diterapkan sebagai bagian dari proses pengeringan final.

Pengerjaan kayu

Teknik canggih dengan mesin yang dikendalikan komputer digunakan untuk proses yang membutuhkan presisi tinggi dan pengulangan, seperti memotong fret slot dan mengerjakan bagian bridge gitar. Metode pembuatan gitar modern ini digunakan di pabrik-pabrik Yamaha di Jepang, Tiongkok, dan Indonesia, dan dikombinasikan dengan skill handcrafting tradisional dan teknik yang dikembangkan melalui lebih dari 60 tahun dalam membuat gitar di Jepang dan di pabrik kami di seluruh dunia.

Pengerjaan kayu: memasang bracing

Bracing pada gitar akustik merupakan elemen yang sangat penting dalam mempertahankan kekuatan bagian atas gitar akustik selain mentransmisikan getaran bodi ke seluruh gitar.

Di Yamaha, kami menggunakan berbagai metode termasuk pengepresan vakum dan udara guna memastikan clamping yang kuat untuk bracing. Metode ini mempertahankan kekuatan ikatan antara bracing dengan bagian top dan back gitar, demi mengurangi hilangnya getaran di seluruh gitar.

Mengukir bagian bracing membutuhkan keterampilan dan kepekaan yang luar biasa dari pembuat gitar yang berpengalaman. Pahat digunakan untuk membentuk bracing, lalu pem buat gitar mengetuknya untuk memeriksa suaranya. Tugas ini diulangi dengan hati-hati untuk menghasilkan bentuk bracing yang sempurna.

Pengerjaan kayu: memasang linings

Linings pada gitar akustik adalah lembaran tipis yang ditempelkan pada permukaan bagian dalam pada bagian side sehingga dapat digabungkan ke bagian top dan back gitar. Bagian ini memainkan peran penting dalam mentransmisikan getaran dari bagian top ke side, ke back, lalu menyebarkannya ke seluruh bodi gitar. Seperti halnya setiap langkah lain dalam membangun gitar, kepresisian adalah kuncinya. Linings harus dibentuk dengan sempurna dan seragam, serta dipasang erat pada lekukan bodi gitar agar kuat dan stabil.

Pengerjaan kayu: menekuk bagian side

Untuk membuat bentuk melengkung pada gitar akustik dari sepotong kayu yang datar, panas diberikan pada bagian side, yang kemudian dilengkungkan menggunakan alat penekan. Setelah mengeluarkannya dari alat penekan, lalu ditempatkan di cetakan, dan didinginkan, yang akan menghilangkan kelembapan. Proses ini harus dipantau dengan hati-hati karena panas yang berlebihan akan menyebabkan retensi kelembapan, yang akan menyebabkan gitar berubah bentuk nantinya, sedangkan kurang panas dapat menyebabkan retaknya bagian side.

Pengerjaan kayu: mengelem bodi

Gitar Yamaha yang berbeda menggunakan proses yang berbeda, tetapi untuk gitar akustik L Series, bagian top dan side dilem terlebih dahulu, yang diikuti dengan bagian back.

Proses selangkah demi selangkah ini menghasilkan lebih sedikit tegangan residual ketika bodi selesai dibandingkan ketika bagian ini dilem pada saat yang sama, sehingga memudahkan seluruh bodi bergetar dan menghasilkan tone resonansi yang kaya.

Pengerjaan kayu: memasang binding

Ada dua jenis binding - yaitu yang terbuat dari resin, dan yang terbuat dari kayu. Saat menempelkan inlay resin ada lem khusus yang melelehkan resin saat ditempel lalu di-clamp untuk mempercepat penempelan. Untuk inlay kayu digunakan perekat yang berbeda, dengan bagian-bagian dikencangkan dengan kuat pada klem selama waktu yang dibutuhkan agar lem mengering.

Pengejaan kayu: menggabungkan neck dan bodi

Gitar klasik Yamaha custom dibuat menggunakan konstruksi gaya Spanyol yaitu neck heel dan neck block dibuat dari satu potong kayu. Untuk semua model lain, neck dimasukkan ke dalam lekukan yang dipotong ke dalam bodi, yang membentuk sambungan dovetail.

Satu gerakan menggunakan planer dapat mengubah kekuatan atau sudut sambungan, yang akan memengaruhi suara atau action gitar secara signifikan, sehingga metode ini membutuhkan tingkat kepresisian dan keterampilan yang tinggi.

Finishing

Pengerjaan Finishing dipisahkan menjadi empat proses utama: undercoat dan middle coat untuk wood filler, top coat, dan polishing. Pengampelasan dilakukan pada setiap tahap, yang berpindah secara bertahap ke ampelas berbutir halus saat permukaan menjadi lebih halus.

Selama coating, film dengan ketebalan sekitar 10 mikron (0,01mm) disemprotkan secara presisi pada setiap kali penyemprotan. Setiap coating disemprotkan pada lapisan yang tidak terlalu tipis, juga tidak terlalu tebal, untuk menghindari timbulnya butiran cat. Finishing yang digunakan dikembangkan dalam upaya bersama antara divisi penelitian internal Yamaha dan produsen finish , dengan penekanan pada suara, kemudahan penggunaan, dan kemampuan untuk mengatasi perubahan pada lingkungan gitar.

Finishing: Pelapisan dengan Shellac

Shellac digunakan sebagai coating untuk gitar klasik custom.

Ini merupakan metode pelapisan tradisional yang digunakan di Spanyol, yang mengandung sekresi kumbang lac, serangga yang ditemukan di Asia Tenggara. Pelapisan Shellac adalah proses melarutkan sekresi ini dalam alkohol lalu menyemprotkannya dalam lapisan tipis dengan menggunakan bantalan. Setiap lapisan tebalnya sekitar 1/100 dari ketebalan lapisan cat biasa.

Pelapisan shellac diberikan sekitar 300 lapis, dan harus dikeringkan setiap lapisnya. Karena inilah lapisan shellac membutuhkan waktu penyelesaian sekitar tiga bulan.

Pemolesan

Pemolesan adalah proses terakhir dalam finishing gitar.

Berbagai senyawa abrasive dan kain poles digunakan untuk memoles gitar hingga bersinar cemerlang. Jenis finishing yang berbeda menghasilkan lapisan dengan kekerasan yang berbeda pula, sehingga perlu melakukan tindakan seperti mengubah RPM mesin poles atau mengurangi kekuatan yang digunakan untuk mendapatkan hasil finishing yang sempurna.

Memasang fret

Setelah finishing, permukaan fingerboard diampelas dan fret pun dipasang.

Fret dipasang terakhir karena bentuk neck berubah setelah finishing dan selama proses pengeringan pasca-finishing, jadi pemasangan fret sebelum pengerjaan akhir akan membutuhkan banyak pengamplasan selama penyetelan final pada gitar.

Menggabungkan neck dan bodi (gitar dan bass listrik)

Untuk gitar dan bass elektrik dengan bolt-on neck, neck dan bodi dikerjakan secara terpisah, lalu digabungkan di awal proses assembling. Mengepaskan semuanya tanpa celah dan menyetel sudut sambungan untuk mencapai permainan yang optimal membutuhkan keterampilan, kepresisian, dan kesabaran

Memasang bridge

Setelah memasang fret pada gitar akustik, langkah selanjutnya yaitu memasang bridge.

Bridge dijepit dengan kuat ke bagian top gitar untuk memastikan bahwa getaran senar ditransmisikan dengan benar.

Karena memasang bridge pada posisi yang sempurna sangat penting untuk suara dan permainan gitar akustik, alat khusus digunakan untuk menjaga kekuatan penjepit pada posisi yang tetap dan memastikan tidak ada gerakan atau variasi.

Final Assembling

Final Assembling yaitu saat sisa hardware dan bagian gitar, termasuk pickup atau komponen elektronik pada gitar atau bass listrik dipasang. Setiap bagian disetel secara cermat pada masing-masing alat musik untuk mengoptimalkan suara, untuk memastikan bahwa getaran senar ditransmisikan dengan benar dan playability-nya sempurna.

I.R.A. / Initial Response Acceleration (gitar dan bass listrik)

Setelah assembling dan penyetelan, beberapa gitar listrik melalui proses yang disebut Initial Response Acceleration yaitu gitar sudah jadi diberi getaran pada frekuensi dan intensitas tertentu. Dengan memberi getaran ini pada gitar akan menghilangkan tekanan di antara bagian-bagian yang terjadi selama assembling, demi menghasilkan alat musik dengan resonansi yang sangat bagus, meskipun sama sekali baru.

Inspeksi

Inspeksi dilakukan pada setiap tahap proses pembuatan, tetapi inspeksi final dilakukan untuk memeriksa ulang suara dan playability dari masing-masing gitar.

Jika semua ini disetujui dan gitar memenuhi spesifikasi kami, bagian luar alat musik diperiksa secara teliti apakah ada noda dan cacat. Saat rintangan terakhir dilewati, gitar yang sudah selesai akan dikemas dan dikirim ke rumah barunya.

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

CRAFTMANSHIP

QUALITY CONTROL

ANALISIS AKUSTIK

ANATOMI GITAR AKUSTIK

ANATOMI GITAR ELEKTRIK