David Loy, FOH, dan Yamaha RIVAGE PM: Menciptakan Ruang Suara Tak Terlupakan untuk Kane Brown

David Loy, FOH

Kane Brown sedang merancang ulang musik country modern, yang memadukan beberapa aliran musik, menembusbatas, dan menarik perhatian penonton. Di balik kesuksesan pertunjukan live-nya, ada engineer FOH David Loy, yang insting dan kemampuannya menghadirkan suara khas Kane ke panggung. Loy mengasah keterampilannya bersama Sturgill Simpson, Blackbear, dan artis yang lainnya. Kini, inovasi, kedisiplinan, dan kreativitasnya menghasilkan pengalaman audio yang imersif di setiap malam dan dari satu arena ke arena lainnya.

Pada awal tahun 2023, David Loy membuat langkah yang berani. Setelah bekerja selama bertahun-tahun di platform lain, ia memutuskan untuk meningkatkan kemampuan mixing-nya. “Saya memilih untuk menggunakan Yamaha di awal tahun 2023. Saya waktu itu sedang mencoba mencari sesuatu yang baru. Dan saya mencoba memberi tantangan pada diri sendiri,” katanya. Loy telah mendengar banyak hal baik dari beberapa rekannya: “Banyak teman saya mengatakan, ‘Anda pasti akan menyukai suaranya, Anda pasti akan menyukai front end-nya, dan perangkat lunaknya sendiri juga sangat stabil dan benar-benar kuat di balik layar.’”

Jadi, ia menghubungi Yamaha. Bukan untuk meminta demo atau brosur, tetapi untuk langsung mencoba peralatannya. “Saya bertanya apakah saya bisa datang untuk melakukan pemrograman, dan apakah saya bisa mempelajari seperti apa perangkat lunaknya, seperti apa DSP onboard-nya.” Yang terjadi selanjutnya adalah lima hari penuh latihan dengan band lengkap, di mana ia membuat file pertunjukan dari awal. “Kami berkata, ‘Baiklah, mari kita duduk Bersama dan mainkan lagu-lagu hits-nya.’ Saya benar-benar puas dengan hasilnya di akhir pekan itu. Situasi tersebut membuat saya menyadari, ‘Baiklah, tahukah Anda? Produk ini benar-benar punya potensi. Saya akan membawanya untuk tur dan melihat bagaimana hasilnya.’”

David Loy, FOH

Loy memilih RIVAGE PM3 sebagai surface-nya, sebuah keputusan yang didorong oleh tujuan kualitas suara sekaligus pertimbangan praktis. “Saya suka ukuran yang ringkas. Saya suka hanya punya satu layar. Saya suka memiliki ruang untuk kontrol PA langsung di surface,” ujarnya. Dengan konfigurasi ringkas yang muat di satu layar PMC, ia dapat dengan mudah memperluas atau memperkecil skala operasinya. “Kami bisa mengadakan pertunjukan seperti ini di arena, stadion, atau dimana pun kami butuh tanpa menghabiskan banyak ruang. Pada akhirnya, Manajer Produksi akan menghargai hal tersebut, begitu juga Tim Logistik Pengiriman Anda juga akan menghargainya.”

Fleksibilitas tersebut terlihat di Bridgestone Arena, Nashville, di mana sekali lagi, pertunjukan berjalan tanpa hambatan. “Saya memperhatikan panggung, melihat apa yang terjadi, serta mencoba melakukan mixing dengan penuh percaya diri,” ujarnya. “PM3 membuat saya dapat tetap terhubung dengan performance.”

RIVAGE PM3

Tur ini memperkenalkan desain panggung yang cukup rumit: sebuah panggung berbentuk tapal kuda yang melingkari penonton. Panggung seperti ini memang menciptakan performance yang intim, tetapi menimbulkan tantangan akustik yang serius. “Pembahasannya dimulai sejak beberapa bulan sebelumnya,” kenang Loy. “Kami benar-benar ingin mencari cara agar vokal, yang merupakan sumber suara paling penting dalam pertunjukan ini, terdengar bersih dan jelas tanpa harus menggunakan banyak produk PSE [primary source enhancer] atau harus menyesuaikan EQ secara ekstrem sampai tidak tersisa frekuensi tinggi (HF) sama sekali.”

Solusinya? Penataan ulang PA secara strategis. “Kami memindahkan PA ke depan panggung sejauh 16 kaki dan membengkokkannya 10 derajat.” Sedikit mengubah posisi dapat mengurangi feedback secara signifikan dan meningkatkan kejernihan suara baik bagi artis maupun penonton. Di Bridgestone Arena, hasilnya sangat terasa: “Titik-titik terburuk di panggung adalah di sisi-sisinya, tetapi begitu Kane berada di tengah, suaranya bersih dan bagus.” Clair CO-8 ditambahkan di bagian Tengah untuk memperkuat Clair CF28 di sekeliling arena, guna memastikan setiap penonton mendapatkan kenyamanan yang maksimal, di mana pun posisi mereka berdiri.

Yang benar-benar membuat Loy bersemangataadalah bahwa sistem ini juga bekerja dengan baik untuk semua orang. “Setiap artis pembuka, terlepas dari pilihan konsol dan teknik processing-nya, berhasil tampil dengan baik di panggung kami. Artinya, perhitungan dan konfigurasi ini berlaku untuk semua orang, bukan hanya kami. Saya tidak ingin orang datang ke tur kami dan mengalami pengalaman buruk.

Desain panggung dengan Thrust

Loy mulai melakukan mixing di ruangan, sebuah keputusan yang sengaja diambil untuk memaksimalkan kemampuan RIVAGE PM. “Itu penting bagi saya. Saya benar-benar ingin melihat sejauh mana alat ini bisa bekerja. Dan sekali lagi, saya benar-benar terkesan dengan kualitas suaranya,” Selama berjalannya tur, ia mulai menambahkan beberapa perangkat eksternal yang dipilih secara selektif, tetapi tetap memprioritaskan fleksibilitas.

“Saya masih menggunakan pengaturan eksternal, masih melakukan pemasangan eksternal, tetapi semuanya dapat diubah dengan sangat mudah hanya dengan menekan satu tombol,” katanya. Ketahanan sistem ini benar-benar diuji saat tampil di Meksiko, saat beberapa peralatan rusak dan memaksanya beralih kembali ke mixing di dalam ruangan secara mendadak. “Saya berhasil melewati semua itu dan melanjutkan pertunjukan tanpa masalah, dan semua orang tetap puas.”

Untuk vokal Kane Brown, Loy telah mengatur jalur sinyal yang sangat presisi: transmitter Shure Axient dengan kapsul DPA 4018VL, terhubung ke RPio dengan fitur Transformer Emulation aktif dan pengaturan Blue Silk dihidupkan, lalu masuk ke Rupert Neve Designs Shelford Channel. “Saya menggunakan DynamicEQ sebagai PSE, yang disesuaikan dengan karakter suara Kane agar tetap jernih,” katanya. Setiap komponen dalam rantai tersebut dipilih dengan cermat untuk menghasilkan vokal yang jernih dan bertenaga, yang mampu menembus aransemen musik yang padat dan tetap konsisten di berbagai jenis venue.

Beberapa venue memiliki karakter suara alami yang khas. “Penggunaan Silk processing, saya bisa menyesuaikan mix dengan akustik alami. Banyak masalah dapat diselesaikan hanya dengan Silk, bahkan sebelum Anda menyentuh EQ atau kompresi.” Seiring waktu, Silk telah menjadi salah satu alat andalannya karena memiliki cara yang halus namun bertenaga dalam membentuk karakter mix. “Saya benar-benar berusaha untuk mendalami penggunaan Silk, mengubahnya sesuai ruangan dan input,” katanya. “Dengan alat ini, Anda dapat membentuk suara secara musikal tanpa perlu memprosesnya secara berlebihan.”

Merekam setiap pertunjukan sama pentingnya bagi Loy seperti saat ia melakukan mixing dalam pertunjukan tersebut secara langsung. “Kami merekam 110 channel langsung ke Logic dan menyimpan semuanya untuk digunakan di kemudian hari,” ujarnya. Integrasi MADI pada RIVAGE PM membuat proses ini berjalan lancar, sehingga tim dapat dengan mudah mengakses rekaman untuk konten media sosial, evaluasi pasca pertunjukan, atau bahkan remix. “Semuanya ada di sana,” tambah Loy.

Bagi mereka yang ingin mengikuti jejak serupa, Loy menekankan pentingnya mendengarkan dengan niat yang tulus dan kerendahan hati. “Tetaplah selalu menjadi pendengar dan penimba ilmu,” katanya. “Dengarkan sumber suaranya, orang-orang yang lebih berpengalaman darimu, dan apa yang sedang terjadi di ruangan. Lakukan persiapanmu, perhatikan dengan cermat, dan selalu berada satu Langkah di depan.”

Dan mungkin yang paling penting, Loy percaya bahwa sebuah mix yang hebat dimulai dari pemahaman terhadap sang artis. “Anda harus tahu apa yang ingin mereka sampaikan. Apa yang ingin mereka sampaikan kepada penonton? Itulah tugas Anda, yaitu menerjemahkannya melalui suara.”

Bagi Loy, live mixing merupakan bentuk narasi yang kuat. Dengan persiapan yang teliti dan tekad yang tak kenal lelah untuk terus berkembang, ia menggunakan sistem Yamaha RIVAGE PM untuk menciptakan lanskap suara yang kaya dan beresonansi. “Setiap kali saya menemukan sesuatu yang baru atau cara baru dalam melakukan sesuatu, hal tersebut menginspirasi saya untuk menggali sisi kreatif lebih dalam,” ujarnya. “Saat menemukan efek reverb, plug-in, atau preset yang saya sukai, saya menjadi bersemangat… Saya suka mencoba hal-hal baru karena itu akan mengubah keseluruhan karakter suara, dan semangat itu terbawa ke dalam pertunjukan. Sangat menyenangkan, dan menurut saya hal ini juga menginspirasi orang lain untuk mempelajari surface lebih jauh lagi.” Bagi Loy, setiap performance bukan sekadar peluang untuk melakukan mixing, melainkan kesempatan untuk memicu kreativitas, menembus batas, dan membangun koneksi yang lebih dalam dengan penonton melalui kekuatan suara.

David Loy, FOH Mixing Menggunakan PM3 di Tengah Kerumunan Penonton.

Amerika

RIVAGE PM Series

Untuk sepenuhnya mendukung para sound engineer yang mendukung para artis dan pemain musik, Yamaha sama sekali tidak mengompromikan kualitas. Semua aspek seperti suara, pengoperasian, dan keandalan harus menjadi yang terbaik, dan diimplementasikan dengan cara yang memungkinkan sound engineer berkonsentrasi penuh untuk membantu seniman dan pemain menyampaikan pesan mereka. RIVAGE PM series mewujudkan ideal ini di tingkat tertinggi, menghubungkan teknologi, seni, dan audiens dengan gelombang yang melingkupi dunia.