Bagaimana cara memilih Mixer audio?
Jawaban :
Pilihan mixer Anda didasarkan pada jumlah input yang Anda butuhkan, seperti jumlah mikrofon, instrumen, dan perangkat pemutar audio yang akan digunakan. Selanjutnya, putuskan jumlah power amp dan speaker yang akan digunakan; hal ini menentukan jumlah output yang akan diperlukan, dan akan mempersempit daftar kandidat Anda. Jumlah output adalah total jumlah speaker yang diarahkan ke audiens, dan jumlah speaker monitor yang diperlukan untuk mengembalikan suara langsung kepada penampil. Akhirnya, pertimbangkan fungsionalitas mixer, pilihlah mixer yang sesuai dengan kebutuhan Anda: EQ atau GEQ untuk menyesuaikan karakter nada setiap saluran atau output, PAN untuk menyesuaikan keseimbangan kiri/kanan, dan kualitas efek seperti reverb dan delay.
Gunakan kriteria yang sama saat memilih mixer analog.
1. Berapa saluran input mikrofon yang Anda perlukan?
Misalnya, saat menggunakan mixer bersama band, diperlukan sedikitnya delapan saluran untuk input mikrofon jika Anda ingin memperdengarkan suara seluruh instrumen drum. Dalam kasus ini, pilihlah model yang dilengkapi dengan saluran yang mencukupi dan kompatibel dengan mikrofon.
<Catatan> Diperlukan phantom power (sering disebut dengan "+48V") saat menggunakan mikrofon kondenser.
<Catatan> Sumber suara yang ditangkap melalui mikrofon: Sambutan, Vokal, Instrumen akustik, Amp gitar, Drum, Perkusi, dll.
2. Berapa saluran input line yang Anda perlukan?
Perangkat level line seperti keyboard dan pemutar CD disambungkan ke LINE in jack pada mixer audio, ini umumnya, konektor pin jack ¼ (TS atau TRS) dan RCA.
Saat input MIC dan LINE sama-sama tersedia di saluran yang sama, gunakan konektor LINE. Dengan konektor yang juga digunakan untuk MIC dan LINE, kurangi level dengan menekan tombol PAD sehingga audio tidak terdistorsi (Ingat sinyal level line memiliki level input yang lebih tinggi daripada sinyal mikrofon).
3. Berapa channel output yang Anda perlukan selain speaker utama?
(CONTOH: Untuk speaker monitor, untuk perangkat eksternal, dll.)
Mixer dapat menghasilkan berbagai saluran audio terpisah, tergantung pada kebutuhan acara, seperti mengirimkan audio yang ditujukan untuk speaker utama dan audio yang ditujukan untuk penampil ke speaker monitor di panggung: STEREO OUT biasanya digunakan untuk mengirimkan sinyal ke audiens; AUX SEND untuk speaker monitor dan perangkat eksternal penampil; MONITOR OUT untuk speaker monitor yang digunakan saat mixing audio di studio; GROUP OUT untuk mengeluarkan beberapa sinyal sekaligus; REC OUT untuk menyambungkan dengan perangkat merekam; dan PHONES untuk menyambungkan headphone.
4. Haruskah Mixer memiliki Efek internal?
Untuk penggunaan musikal dan non-musikal, Pemrosesan Efek menambah polesan dan profesonalisme ke dalam sebuah mixing audio. Jika Anda ingin bisa menggunakan efek dengan cepat dan mudah, efek internal adalah pilihan terbaik. Mixer analog Yamaha model MGP/MG XU memiliki fitur prosesor multi-efek SPX Yamaha yang telah diakui, menawarkan berbagai rangkaian efek digital yang dapat diedit yang menghasilkan reverb, delay, chorus, phaser, flanger, tremolo, dan auto-wah berkualitas tinggi, serta distori, efek pitch dan lain-lain.