Riverlife Semakin Hidup

Kontribusi artikel oleh Worship AVL

Richard Lawn mengunjungi kembali Gereja Riverlife untuk melihat pembaruan audio di Kapel Victory di lantai satu gedung tersebut.

Kehadiran media Worship Audio Asia di 2005,berbarengan dengan dibukanya Gereja Riverlife di Pasir Ris. Seorang penduduk dan spesialis audio lokal bernama Jerry Chua mengambil tanggung jawab mengelola system A/V untuk pelayanan gereja tersebut. Lebih dari satu setengah dekade selanjutnya, Jerry, yang juga nominator Grammy pada mixing dan mastering engineer, biasa membantu para musisi dan sukarelawan gereja. Atas permintaan gereja, Jerry telah mengawasi sejumlah pembaruan peralatan-peralatan berkualitas tinggi yang lazim ditemui dalam rider event besar. Gereja Riverlife mendukung rekomendasi yang dia berikan dan karenanya telah menjadi aspirasi bagi teknisi rumah-rumah ibadah di Singapura.

Sebagai gereja pertama yang memilih digital mixing system Yamaha RIVAGE PM10 untuk ditugaskan di ruang ibadah utamanya, Jerry juga terbagi peran sebagai seorang influencer. RIVAGE PM Series sudah diperluas dengan tambahan lineup PM7, PM5, dan PM3, tetapi pembelian dari Riverlife-lah yang membantu mendorong permintaan penjualan untuk Yamaha Music Singapore. “Saya sangat menyukai mixing kebaktian menggunakan RIVAGE PM10,” ujar Jerry, yang terkadang mengijinkan sampai 3 sukarelawan untuk mengembangkan kemampuan mixing mereka dengan mengoperasikan vocal FOH, instrument FOH dan monitor-monitor dari waktu ke waktu. “Para sukarelawan tidak membutuhkan banyak training karena mereka dapat dengan mudah menavigasi PM10. Saya masih membawa pulang filenya ke home studio saya dan memeriksanya untuk memberikan evaluasi.”

Jerry Chua

Beberapa bulan selanjutnya di 2018, sebuah system line array NEXO GEOM M10 dispesifikasikan untuk pembaruan tahap dua di ruang ibadah utama. Simulasi-simulasi dibuat menggunakan software NS-1 oleh ATECH dengan konfigurasi L-R. “Tidak ada sistem speaker lain yang mendekati power, jangkauan suara dan rasio price-performance,”ujar Jerry setelah serangkaian demo loudspeaker. “Sistem GEO M10 memberikan impresi suara yang punchy tapi dengan tone yang enak.”

ATECH Integration Engineering memasang palang tambahan di plafon untuk menggantung sistem loudspeaker seberat 300kg ini. Setiap titik gantung L-R terdiri dari delapan kabinet GEO M10, dengan kabinet terakhir adalah model down fill M1025 yang menyediakan dispersi vertikal 25°x horizontal 120°untuk meningkatkan jangkauan suara ke tempat duduk dekat panggung. Sementara sebuah titik gantung di tengah stage mengkombinasikan empat buah subwoofer single 18”LS18 untuk ekstensi frekuensi rendah dan sepasang kabinet ID24 untuk front-fill. Semua delapan belas loudspeaker dan empat subwoofer terhubung ke hanya dua power amplifier NEXO NXAMP 4x4 dan sebuah NXAMP 4x1. Dengan berisi DSP yang canggih, ketiga power amplifier ini dikelola dan dikontrol melalui jaringan Dante.

“Kami menjalankan sistem M10 di 85 dBSPL – sebelumnya di 95 dBSPL,”ujar Jerry. “Karena Riverlife berada di lingkungan residensial, kami tidak ingin mengganggu para penduduk sekitar dengan bunyi yang terlalu keras. Tidak hanya jemaat dan penatua gereja yang merasa puas dengan pembaruan ini, para musisi juga mendapatkan respon bass yang lebih baik di IEM LiveMix Digital Audio Labs mereka sehingga bisa bermain dengan volume yang lebih aman. Dua belas IEM tersebut memiliki monitoring individual 24 channel, dimana teknisi FOH dapat mendengar semua channel secara bebas sehingga dapat membuat mix yang ideal untuk semua musisi. Bagi para worship leader yang tidak menggunakan IEM, disediakan empat buah monitor NEXO PS10 di altar.

The Sanctuary, area ibadah utama, dengan sistem NEXO GEO M10

Setelah memenuhi semua kebutuhan audio di ruang ibadah lantai tiga, tugas komite gereja di tahun 2020 ini adalah untuk memberikan spesifikasi pembaruan bagi Kapel Victory di lantai satu. Digunakan untuk kebaktian berbahasa Mandarin,Inggris, dan kebaktian Youth (Megalife), ruangan berkapasitas 450 orang yang berbentuk wajik ini memiliki plafon relatif pendek yaitu 5m dan akustik yang tidak ditata. Kebaktian modern diiringi para penyanyi dan musisi yang menggunakan sistem mikrofon nirkabel G3 ew300. Mengikuti sebuah proses tender, Riverlife sekali lagi menominasikan kombinasi pemenang ATECH Integration Engineering dan Yamaha Music Asia, Singapore.

Sejak mengoperasikan RIVAGE PM10 tiga tahun yang lalu, Jerry Chua dan timnya tidak pernah menemukan masalah berarti, baik dengan control surface maupun softwarenya. “Kami telah menggunakan berbagai vendor dari tahun 2005, tetapi Yamaha selalu lebih menonjol dibanding yang lain. Contohnya, jika kita mengalami masalah di jam 7 pagi di hari Minggu, saya tahu bahwa saya bisa menelepon Lawrence Tan atau siapapun dari timnya dan mereka akan menyelesaikan masalah tersebut sebelum kebaktian Minggu dimulai.”

Meskipun ruangannya tidak besar, Kapel Victory dapat memasukan sebuah konsol 32 channel Yamaha CL3 dalam anggarannya untuk mendukung kebaktian. Dengan layout fader 2 bay untuk 64 mono dan 8 stereo input channel, CL3 memiliki 16 DCA, 24 mix, dan 8 matrix bus output. Fitur antarmuka ‘centralogic’ meningkatkan pengalaman pengoperasian ditambah bagian‘selected channel’ yang menjadi satu paket komplit dalam CL Series. “Audionya sangat bersih, 24 input di control surface mencukupi kebutuhan platform IEM LiveMix kami dan jumlah outputnya lebih dari cukup untuk kebutuhan kami.” ujar Jerry. “Terlebih lagi, pelayanan purna jual dari Yamaha sangat baik.”

CL3 di Kapel Victory

Seperti di ruang ibadah utama, audio digital berjaringan adalah salah satu faktor penentu bagi gereja untuk membeli sebuah control surface CL3 yang terhubung dengan sebuah remote I/O stage rack RIO3224-D2 dan dua Ri8-D untuk input lokal. Manajemen kontrol digital dilakukan melalui tiga switch jaringan Dante SWR2310-18GT dan sebuah network card Dante MY16-AUD2 yang terpasang di perangkat digital mixing DME24N.

Sebuah sistem loudspeaker point-source yang relatif sederhana menambah kejernihan suara, dan di saat yang sama juga menjaga karakteristik penyebaran suara yang merata. Dibantu dua buah subwoofer single 18” LS18, konfigurasi L-C-R di kapel ini menggunakan loudspeaker coaxial 12” NEXO P12 yang digantung di plafon dan empat ID24 sebagai delay speaker. Dua buah amplifier kontroler NEXO yakni NXAMP 4x2 MK2 dan NXAMP 4x1 MK2 menyediakan power dengan headroom yang cukup dan pre-set DSP yang diperlukan.

NEXO P12 dan LS18 terpasang di Kapel Victory

NEXO ID24 terpasang di Kapel Victory

ATECH Integration Engineering memasang semua pembaruan ini dalam lima hari diantara kebaktian akhir pekan. Meskipun pembaruan ini tampak mudah dilakukan, para teknisi menemui kendala dengan subwoofer-subwoofer lama yang terpasang di bawah panggung. “Selain itu, ATECH harus membuat lubang-lubang sementara di panggung untuk menarik kabel,” tambah Jerry. “Hasilnya, semua instalasi kabel tersembunyi dari pandangan. Menyaksikan sendiri tim ATECH bekerja, para penatua menyimpulkan bahwa tidak ada kontraktor lain yang bekerja dengan ekstra untuk menciptakan estetika yang rapi.”

Seperti rumah ibadah lainnya, Riverlife membuka pelayanan terbatas di dalam gereja, tapi mendorong para jemaatnya untuk beribadah secara online. “Kami membatasi kehadiran bagi 100 jemaat pendaftar pertama. Untuk sekarang, kami me-mix kebaktian yang di-stream melalui Facebook & Youtube.” Jerry Chua mengaku cukup tertekan dengan setup sekarang dan berharap akan tiba waktunya ketika semua jemaat dapat kembali disambut dengan tangan terbuka.

Singapura

RIVAGE PM Series

Untuk sepenuhnya mendukung para sound engineer yang mendukung para artis dan pemain musik, Yamaha sama sekali tidak mengompromikan kualitas. Semua aspek seperti suara, pengoperasian, dan keandalan harus menjadi yang terbaik, dan diimplementasikan dengan cara yang memungkinkan sound engineer berkonsentrasi penuh untuk membantu seniman dan pemain menyampaikan pesan mereka. RIVAGE PM series mewujudkan ideal ini di tingkat tertinggi, menghubungkan teknologi, seni, dan audiens dengan gelombang yang melingkupi dunia.

CL series

Konsol mixing digital Yamaha CL series mencerminkan tingkat penyempurnaan suara yang baru. Perangkat ini menawarkan pengalaman mixing yang dapat terbuka dan mudah, ditambah dengan kemampuan mengolah suara yang memberi kebebasan kreatif bahkan untuk engineer yang paling imajinatif sekalipun. CL series mewujudkan standar terdepan di bidang live sound dalam bentuknya yang paling canggih dan paling ekspresif.

R Series (AD/DA): Generasi ke-2

Generasi kedua R Series Dante-enabled I/O Racks (AD/DA) menawarkan kemajuan signifikan dalam suara, keandalan, dan konfirmasi status visual. Bersama dengan permukaan kontrol CSD-R7, I/O Racks ini merupakan komponen Sistem Mixing Digital RIVAGE PM7. Unit ini juga dapat digunakan dengan konsol mixing digital CL dan QL series.

DME24N, DME64N

Unit DSP yang dapat dihubungkan lewat jaringan ini menawarkan berbagai kemampuan pemrosesan sinyal, yang dapat diprogram melalui antarmuka grafis yang komprehensif.

Yamaha SWR2310

SWR2310

Switch-switch L2 cerdas dengan banyak port untuk pengoperasian yang aman dan stabil di instalasi-instalasi skala besar. Port-port uplink 10G tersedia untuk model-model atas.

DANTE-MY16-AUD2

16-Channel Dante Network I/O Card